Sabtu, 20 Maret 2010

Gestur Jari Kampanye Dan Nomor Urut Calon Pemimpin Dalam Pilkada

Akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan (15/02/2016) pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak pada xv Februari 2017. Pilkada diikuti 101 kawasan dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Daerah-daerah yang akan menyelenggarakan pilkada tersebut, terdiri atas seven provinsi, 76 kabupaten, dan xviii kota. Buat kita tahu ni, ke seven provinsi tersebut yaitu Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.


Provinsi Aceh merupakan kawasan yang paling banyak menggelar pilkada pada 2017, yakni satu pemilihan gubernur dan xx pemilihan bupati dan wali kota.

Daerah-daerah tersebut yaitu :

Kabupaten (76):
1. Mesuji 27. Buton 53. Aceh Timur
2. Lampung Barat 28. Boalemo 54. Aceh Jaya
3. Tulang Bawang 29. Muna Barat 55. Bener Meriah
4. Bekasi 30. Buton Tengah 56. Pidie
5. Banjarnegara 31. Buton Selatan 57. Simeulue
6. Batang 32. Seram Bagian Barat 58. Aceh Singkil
7. Jepara 33. Buru 59. Bireun
8. Pati 34. Maluku Tengg. Barat 60. Aceh Barat Daya
9. Cilacap 35. Maluku Tengah 61. Aceh Tenggara
10. Brebes 36. Pulau Morotai 62. Gayo Lues
11. Kulonprogo 37. Halmahera Tengah 63. Aceh Barat
12. Buleleng 38. Nduga 64. Nagan Raya
13. Flores Timur 39. Lanny Jaya 65. Aceh Tengah
14. Lembata 40. Sarmi 66. Aceh Tamiang
15. Landak 41. Mappi 67. Tapanuli Tengah
16. Barito Selatan 42. Tolikara 68. Kepulauan Mentawai
17. Kotawaringin Barat 43. Kepulauan Yapen 69. Kampar
18. Hulu Sungai Utara 44. Jayapura 70. Muaro Jambi
19. Barito Kuala 45. Intan Jaya 71. Sarolangun
20. Banggai Kepulauan 46. Puncak Jaya 72. Tebo
21. Buol 47. Dogiyai 73. Musi Banyuasin
22. Bolaang Mongondow 48. Tambrauw 74. Bengkulu Tengah
23. Kepulauan Sangihe 49. Maybrat 75. Tulang Bawang Barat
24. Takalar 50. Sorong 76. Pringsewu
25. Bombana 51. Aceh Besar
26. Kolaka Utara 52. Aceh Utara

Kota (18):
1. Banda Aceh 7. Pekanbaru 13. Kupang
2. Lhokseumawe 8. Cimahi 14. Singkawang
3. Langsa 9. Tasikmalaya 15. Kendari
4. Sabang 10. Salatiga 16. Ambon
5. Tebing Tinggi 11. Yogyakarta 17. Jayapura
6. Payakumbuh 12. Batu 18. Sorong

Sudah pasti, KPU akan melaksanakan pengundian nomor urut calon-calon tesebut, ibarat yang akan terjadi pada hari ini (25/10/2016) rencananya pengundian nomor urut Cagub dan Cawagub DKI Djakarta akan dilaksanakan sore ini, waktu setempat.

Walapun tidak tampak di raut muka para bakal calon, tapi bersama-sama sangat penting alasannya yaitu ada strategi-strategi yang menghubung-hubungkan dengan arti dan makna dari gestur arahan Simbol Jari Tangan. Apa hubungannya Gestur/Isyarat Simbol Jari Tangan tersebut dengan nomor urut? berikut uraiannya :

1. Jempol (Nomor Urut 1)
Gestur atau arahan jari dengan mengacungkan Jempol keatas atau kebawah berasal dari kontes Gladiator pada jaman Romawi kuno yang memperlihatkan apakah si gladiator pantas untuk hidup atau mati dengan memperlihatkan jempol keatas atau kebawah oleh para penonton.
Teori lain menyampaikan bahwa, gestur ini berasal dari pepatah Inggris "Here’s my pollex on it!’"(Ini ibu jari saya disana) yang memperlihatkan persetujuan dari penawaran yang diberikan. Gestur ini kemudian berubah menjadi simbol dari menyetujui sesuatu atau memperlihatkan penghargaan kepada pekerjaan seseorang yang dianggap Bagus. Jadi, nomor urut 1 dengan arahan Jempol dianggap pilihan yang paling baik atau yang paling bagus. 

2. Telunjuk (Nomor Urut 1)
Gestur atau arahan jari dengan mengacungkan jari telunjuk ke atas, sanggup berarti  "Salam Satu Jari". Sesuai namanya, salam jenis ini sering ditemui pada komunitas "Salam Satu Jari". Komunitas ini semacam komunitas anak metallic element chemical part yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Mereka perpendapat dengan mengangkat iii jari itu merupakan simbol iblis, jadi mereka melipat jari kelingking dan jempol dan menyisakan jari telunjuk saja yang bermakna Tauhid atau Satu Tuhan. Penggunaan Gestur arahan jari telunjuk ini sanggup dianggap bahwa pilihan nomor urut 1 yaitu pilihan terbaik dari Tuhan. 


3. Jempol dan Jari Telunjuk (Nomor Urut 2)

Gestur ini menggambarkan bentuk "The Finger Gun" atau pistol tangan. Gestur ini dikenalkan umum tahun 1976 lewat layar lebar untuk memperlihatkan bentuk bahaya terhadap seseorang. Dalam bidang olahraga, digambarkan para fans dari Texas Tech University memakai bentuk gerakan tangan ini dengan jari-jari selalu menunjuk ke atas, yang mereka sebut "Guns Up" untuk memperlihatkan bahwa tim mereka Red Raiders, tim olahraga di universitas disebut, akan menembak jatuh lawan mereka.
Gestur isyarat "The Finger Gun" ini dianggap akan menjadi pemenang alasannya yaitu akan "menembak" para musuh-musuhnya.

4. Telunjuk dan Jari Tengah (Nomor Urut 2)
Isyarat jari tangan menggambarkan abjad "V" atau "Victory" dalam bahasa Republic of Republic of Republic of Indonesia diterjemahkan "Kemenangan".  Gestur ini pertama kali digunakan berdasarkan sejarah yakni pada dikala pemanah bangsa Inggris mengadakan turnamen memanah di Agincourt tahun 1415. Pada dikala itu, pemanah prancis mengancam akan memotong kedua jari (telunjuk dan jari manis) pemanah Inggris bila mereka kalah. Namun, ternyata kenyataan berkata lain, pemanah Inggris menang dan mengangkat kedua jari telunjuk dan jari manisnya ke udara untuk memperlihatkan bahwa jari mereka akan baik-baik saja, dan berhasil memenangkan pertandingan. Banyak para calon merasa  hoki dengan pilihan nomor urut ii dengan gestur arahan jari tangan ini.

5. Jari Tengah, Jari Manis, dan Jari Kelingking (Nomor Urut 3)
Gestur ini sekilas memperlihatkan abjad "O".  "O" yang berarti "OK" sebagai abreviasi dari "all correct". Tanda ini di kebanyakan kawasan pada umumnya diartikan sebagai gestur tangan yang baik. Isyarat tangan yang digunakan oleh jari telunjuk di atas ibu jari dan jari-jari yang tersisa dibuka. Ini berarti bahwa semuanya baik, tanda ini biasanya digunakan oleh para penyelam untuk memperlihatkan semuanya baik-baik atau OK. Jadi, gestur arahan jari ini sanggup diartikan bahwa pilihan iii yaitu pilihan pemimpin yang OK, pemimpin yang tidak akan melaksanakan kesalahan. 

6. Jari Jempol, Jari Telunjuk, dan Jari Kelingking (Nomor Urut 3) 
Asal muasal gestur arahan jari ini yaitu mengangkat jari telunjuk dan jari kelingking, yang menggambarkan bentuk tanduk kambing. Simbol ini untuk menggambarkan tanduk setan. 
Awalnya mulai dikenal umum adalah James Ronnie Dio, yang dikala itu vokalis grup musik Black Sabbath, memperkenalkan salam jari ini ke arah penonton yang tujuannya yaitu untuk menyaingi ikon "Salam Victory" yang digunakan oleh Ozzy Osbourne sebagai trademark dikala di atas pentas.
Selanjutnya pada perkembangannya, jari jempol pun ikut diacungkan dengan maksud untuk merubah kesan negatif dari dua jari tanduk setan. Diberi suplemen jari jempol diartikan sebagai "I Love You". Dimana jempol melambangkan "I", jari telunjuk  melambangkan abjad "Love" dan kelingking melambangkan "You".  Hingga kini yang sering kita lihat masyarakat adanya "Salam Tiga Jari" atau "Salam Metal". Memang secara umum salam ini hampir identik dengan musik metal, alasannya yaitu tidak lepas dari sejarahnya. Bahkan mungkin sudah menjadi ikon musik anutan keras tersebut. Coba lihat saja, setiap ada konser musik metal, anutan keras, sebut saja ibarat Metallica atau Guns N’ Roses, selalu dan niscaya memberi Salam Tiga Jari. Bahkan gestur ini pernah digunakan oleh Ronal Reagen dan Bill Clinton mantan presiden Amerika dalam kampanyenya.

Sumber https://bpdp-python.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar