Makanan merupakan faktor penting yang diperlukan seseorang biar dapat hidup sehat dan bugar. Kandungan banyak sekali unsur dalam kuliner berfungsi untuk membangun tubuh, mensuplai energi dan banyak sekali zat gizi sehingga tubuh dapat menjalankan banyak sekali aktivitas. Konsumsi kuliner harus bermacam-macam karena tidak ada satu jenis kuliner pun yang mengandung komposisi gizi lengkap.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan sajian biar dapat diterima oleh setiap individu dan dapat memenuhi kecukupan akan zat gizi ialah sebagai berikut:
1. Umur
Sebagaimana diketahui bahwa faktor umur sangat memilih apakah sajian yang disusun sesuai dengan kebutuhan individu. Setiap individu yang berada dalam kelompok umur yang berbeda, maka sajian untuk mereka juga akan berbeda. Sebagai contoh, sajian bagi remaja tidak dapat disamakan begitu saja dengan sajian bagi orang dewasa. Perbedaan kelompok umur selain menghipnotis jumlah atau porsi makanan, juga akan menghipnotis citarasa maupun teknik pengolahan dan penyajian kuliner tersebut. Selain itu umur yang berbeda akan menghipnotis kesukaan mereka pada beberapa jenis makanan.
2. Pekerjaan
Pekerjaan setiap individu akan terbagi menurut ringan atau beratnya aktifitas yang dilakukan. Jenis atau tingkat aktifitas individu terbagi atas pekerjaan ringan, sedang dan berat. Perbedaan aktifitas yang terkait dengan pekerjaan rutin mereka akan membedakan jumlah energi yang dibutuhkan. Jika jumlah energi berbeda, maka pilhan terhadap bahan kuliner yang akan digunakan dalam menyusun sajian tentu akan berbeda pula. Hal ini disebabkan kandungan kalori setiap bahan kuliner berbeda. Seorang yang memiliki tingkat aktifitas ringan akan membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan seseorang dengan aktifitas berat. Menu bagi mereka yang memiliki aktifitas berat akan dipilih bahan kuliner penghasil energi yang lebih tinggi, karena mereka membutuhkan sumber energi yang lebih banyak.
3. Kesukaan
Faktor yang juga harus diperhatikan dalam menyusun sajian ialah kesukaan seseorang terhadap kuliner tertentu. Pilihlah bahan kuliner yang disukai oleh seseorang jikalau akan menyusun sajian bagi mereka. Jangan memaksakan untuk menggunakan bahan kuliner yang tidak lazim mereka konsumsi, walaupun bahan kuliner tersebut mengandung gizi yang tinggi. Perlu diingat bahwa, keragaman bahan kuliner dalam menyusun sajian akan membantu memenuhi akan kebutuhan zat gizi. Jika kita tidak dapat menyajikan zat gizi dari salah satu jenis bahan makanan, maka kita dapat mencari alternatif bahan kuliner lain yang sebagai penggantinya yang memiliki nilai gizi setara.
4. Ketersediaan
Kemudahan dalam menyediakan bahan kuliner dalam menyusun sebuah sajian perlu diperhatikan. Pilihlah bahan makan yang mudah untuk diperoleh. Selain pertimbangan harga yang relatif murah jikalau bahan tersebut mudah diperoleh, kesegaran bahan kuliner tersebut juga akan lebih terjamin. Bahan kuliner yang banyak dijumpai, maka biasanya kesegaran bahan kuliner tersebut relatif baik. Ketersediaan bahan makan tersebut biasanya terkantung pada musim. Oleh karena itu sebaiknya memilih bahan kuliner tertentu terkait dengan musim. Seperti buah-buahan, biasanya ketersediaan di pasar tergantung pada musim. Kita akan dapat memilih buah dalam keadaan segar dan harga yang murah jikalau buah tersebut berada pada demam gosip panennya.
5. Agama atau religi
Perbedaan agama harus menjadi perhatian dalam menyusun menu. Sajikanlah sajian sesuai dengan agama dan keyakinan seseorang. Walaupun bahan makan tertentu mengandung zat gizi yang tinggi, namun jikalau tidak sesuai dengan anutan agama tertentu, maka kuliner tersebut tidak layak untuk dijadikan bahan kuliner dalam susunan menu.
6. Rasa, Warna dan Bentuk
Kombinasi dan variasi rasa dalam susunan sajian perlu diperhatikan. Jangan ada rasa yang monoton dalam susunan menu. Sebagai contoh, dalam suatu susunan sajian terdiri dari rasa pedas yang dominan pada setiap kuliner yang disajikan. Kombinasi rasa yang baik akan membuat sajian yang disajikan lebih mudah diterima oleh setiap orang.
Selain itu adanya kombinasi dari warna dalam susunan sajian juga harus dipertimbangkan. Jangan muncul warna yang dominan pada suatu susunan menu. Pilihlah variasi kuliner dengan warna yang menarik. Warna juga akan menghipnotis seseorang dalam mengkonsumsi suatu hidangan. Namun perlu diingat penggunaan bahan komplemen (zat warna) dalam kuliner harus benar-benar diperhatikan. Sebaik mungkin warna yang divariasikan berasal dari bahan kuliner itu sendiri.
Selain rasa dan warna, bentuk dari suatu hidangan juga harus diperhatikan. Tampilan yang menarik akan mengakibatkan selera makan. Terutama pada anak-anak,
mereka penuh imajinasi. Makanan dengan bentuk yang menarik akan membantu kita mengatasi kesulitan makan yang sering terjadi pada anak-anak.
7. Teknik Pengolahan
Dalam menyusun suatu sajian teknik mengolah sajian tersebut perlu dipertimbangkan. Beberapa hal terkait dengan teknik pengolahan. Teknik pengolahan akan memilih efisiensi waktu dalam menyajikan makanan. Pilihlah teknik pengolahan yang relatif mudah dan praktis, namun tetap mempertimbangkan citarasa dan nilai estetika dari makanan. Jangan menggunakan teknik pengolahan yang sama-sama rumit untuk kuliner dalam susunan menu. Selain itu teknik pengolahah di sini juga terkait dengan bahan yang digunakan. Jangan sampai semua sajian yang diolah menggunakan teknik yang sama, seakan-akan hampir semua sajian diolah dengan cara digoreng, atau direbus dan sebagainya. Gunakan teknik pengolahan yang bervariasi, sehingga citarasa kuliner tidak menjad dominan dan penggunaan bahan yang berulang dapat dihindari.
ACHMAD AMRRULAH
Jurusan Universitas Haluoleo Sumber https://onkicabaru.blogspot.com/ Sumber https://musicaltheatrememoirs.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar