Senin, 07 Januari 2013
Terlalu Kurus Perlambat Kesuburan
Wanita yang memiliki badan terlalu kurus memiliki risiko mengalami gangguan reproduksi lebih buruk dibanding mereka yang obesitas. Wanita dengan berat badan berlebih memiliki risiko sulit hamil. Namun ternyata gann, risiko lebih tinggi menyergap wanita dengan bobot di bawah ideal lho...
Richard Sherbahn, seorang mahir kesuburan, yang melakukan penelitian, menyampaikan bahwa selama ini sosialisasi risiko gangguan kesehatan terlampau fokus pada pemilik badan obesitas. Sementara risiko kesehatan yang mungkin menyerang pemilik badan superlangsing kerap terabaikan.
Sudah cukup banyak yang menyadari ancaman obesitas. Tapi, masih sangat sedikit yang melihat risiko lebih berbahaya di balik badan yang terlampu kurus. Kondisi ini mungkin tamat imbas media yang kerap mencitrakan wanita superkurus sebagai sosok ideal dan cantik.
Dr Sherbahn dari Klinik Kesuburun di Chicago, melakukan analisis terhadap sekitar 2.500 pasien yang menjalani aktivitas In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung, selama periode delapan tahun. Peneliti memilah pasien berdasar tiga kategori: sangat kurus, normal, dan obesitas. Kelompok sangat kurus dibatasi pasien yang memiliki indeks massa badan (BMI) 14-18.
Sekitar 50 persen kelompok pasien dengan bobot normal berhasil memiliki anak. Kelompok pasien obesitas, 45 persen yang berhasil. Sementara kelompok pasien sangat kurus, hanya 34 persen yang berhasil hamil.
Dr Sherbahn menyampaikan bahwa wanita dengan bobot di bawah normal memiliki kesempatan yang rendah untuk hamil. Mulanya dipikir tamat penurunan hormon estrogen yang umumnya menimpa wanita dengan bobot rendah.
Namun, argumen tersebut dipatahkan alasannya yakni yaitu yaitu pasien yang menjalani IVT mendapatkan suntikan hormon sehingga tak mungkin kekurangan estrogen. Terbukti, para wanita dari tiga kelompok yang dianalisis memproduksi jumlah sel telur yang sama.
Analisis pun berlanjut yang memunculkan argumen gres bahwa dinding rahim wanita yang memiliki berat badan kurang terlalu tipis tamat kurang gizi. Kondisi inilah yang kemungkinan membuat embrio lebih sulit melekat.
Charles Kingsland, konsultan ginekolog di Rumah Sakit Bersalin Liverpool sekaligus anggota British Fertility Society, mengatakan, "Untuk beberapa orang, hamil ialah sangat mudah, tetapi untuk yang lain tampak begitu sulit. Karenanya, penting memerhatikan berat badan Anda."
ACHMAD AMRULLAH, SKM.
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALUOLEO Sumber https://onkicabaru.blogspot.com/ Sumber https://musicaltheatrememoirs.blogspot.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar